Kamis, 11 Mei 2017

Cara Budidaya Caisim Organik



Caisim atau sawi (Brassica sinensis L.) merupakan sayuran daun yang tumbuh di daerah panas maupun sejuk. Tanaman ini bisa tumbuh baik pada ketinggian hingga ketinggian 1200 meter dpl. Hasil terbaik untuk budidaya caisim adalah di dataran tinggi. Namun kebanyakan petani melakukan budidaya caisim pada ketinggian 100-500 meter dpl.
Sayuran ini kaya akan kandungan pro vitamin A dan asam askrobat (vitamin C). Sayuran daun ini seringkali digunakan sebagai campuran pada berbagai jenis masakan ataupun jajanan seperti untuk campuran mie bakso, nasi goreng atau capcay.
Beberapa literature menyebutkan caisim bermanfaat untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk. Penyembuh penyakit kepala, membersihkan darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancaar pencernaan.
Tidak seperti sayuran daun lain, budidaya caisim relative tahan terhadap air hujan, sehingga dapat ditanam sepanjang tahun dengan syarat drainase kebun tertata dengan baik dan area tanaman tidak tergenang air. Budidaya caisim lebih efektif dilakukan melalui tahapan persemaian terlebih dahulu.

A.    Penyiapan Benih dan Penyemaian
      


Benih caisim diperbanyak dengan membiarkan tanaman hingga berbunga dan menghasilkan biji, untuk sampai berbunga, tanaman harus dibiarkan hingga lebih dari 70 hari. Baru setelah itu, biji caisim bisa dipanen. Setelah biji dipanen, segera keringkan dengan menjemurnya. Apabila matahari bersinar terik, proses penjemuran cukup 1-2 hari. Dengan penyimpanan yang baik benih caisim bisa tahan hingga 3 tahun.
Cara penyimpana benih yang baik dan murah adalah dengan menyimpannya dalam botol kaca. Sebelumnya sterilkan botol kaca dari jamur dan bakteri lain dengan cara direbus. Dinginkan botol hingga benar-benar. Kemudian masukkan biji caisim ke dalam botol hingga leher botol. Setelah itu tutup botol dengan abu halus. Abu ini berfungsi untuk mmenyerap uap air sehingga kelembapan bisa dipertahankan pada tingkat yang rendah. Selain itu, tutup abu juga masih memungkinkan biji caisim untuk bernapas, atau memungkinkan adanya pertukaran udara.


Sebelum ditanam secara maassal, sebaiknya benih caisim disemaikan terlebih dahulu. Cara menyemainya adalah dengan merendam benih dalam air +- 2 jam. Setelah itu angkat kemudian tebarkan secara merata di atas media semai. Sebaiknya media semai memiliki pelindung agar tidak terkena langsung sinar matahari dan hujan. Media semai terdiri dari kompos halus yang dicampur dengan tanah kemudian tutup penyemaian dengan jerami kering hingga tunas mulai muncul bisamya selama 2-3 hari. Lalu, singkirkan jerami kering dan biarkan bibit caisim tumbuh hingga 2-3 minggu hingga siap dipindahkan. Selama penyemaian control selalu kelembaban media tanam, dan lakukan penyiraman secara teratur.

B.     Penggolahan Tanah dan Penanaman


Pertama-tama. Bajak dan cangkul tanah hingga gembur. Kemudian, buat bedengan dengan lebar satu meter dan tinggi 20-25 cm, panjang bedenagn disesuaikan dengan kontur lahan. Campurkan pupuk dasar diatas bedengan, aduk hingga merata. Pemberian pupuk sebanyak 20 ton/ha. Pupuk yang digunakan bisa kotoran ayam atau kompos yang telh matang. Biarkan lahan selama 2-3 hari.
Ambil bibit caisim yang telah disemaikan sebelumnya. Sebaiknya bibit telah memiliki 3-4 helai daun. Tanam bibit ccaisim di atas bedengan dengan jarak tanam 10x15 cm. kemudian, siram dengan air untuk mempertahankan kelembaban.

C.    Perawatan Budidaya Caisim



Hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya caisim adalah penyiraman, terutama dimusim kemarau. Pada musim kemarau, penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore. Namun apabila matahari tidak terlalu terik bersinar cukup dilakukan setiap pada sore atau pagi hari saja.
Selanjutnya yaitu penjarangan dan penyulaman. Penjarangan dilakukan apabila tanaman tubuh terlalu rapat. Sehingga daunnya menghalangi tanaman lain yang bisa mengakibatkan pertumbuhan kurang maksimal. Sedangkan penyulaman dilakukan apabila ada tanaman yang mati atau layu. Penyulaman menggunakan tanaman baru dari hasil penyemaian sebelumnya.
Selanjutnya tahap penyiangan, biasanya dilakukan 2-4 kali selama masa pertanaman caisim, disesuaikan dengan kondisi keberadaan gulma pada bedeng penanaman. Penyiangan gulma diperlukan pada usia tanaman satu minggu sejak dipindahkan.
Caisim termasuk sayuran yang digemari terutama bila ditanam di dataran rendah. Hama yang sering menyerang adalah sejenis kutu dan walang sangit yang biasanya menyebabkan daun caisim bolong-bolong. Selain kedua hama tersebut, beberapa hama dan penyakit lain diantaranya ulat dan cacing bulu, bercak daun, busuk basah, penyakit embun tepung, penyakit rebah semai, busuk daun, busuk akar, dan virus mosaic.
Beberapa penanganan pengendalian yang bisa dilakukan apabila sudah mencapai batas ambang ekonomisnya yakni dengan membuat larutan nabati yang terbuat dari kipait dan gadung yang dicampur dengan sabun colek ataupun putih telur sebagai perekatnya. Larutan nabati ini diencerkan dan disemprotkan pada tanaman secukupnya. Biasanya larutan ini hanya bersifat mengusir sementara saja.
Penanganan lainnya yakni dengan melakukan penyiraman teratur supaya telur kutu ataupun walang sangit yang enempel bisa terhanyutkan oleh air. Pengendalian haa dan penyakit yang paling penting adalah menjaga supaya tanaman sehat dan tidak kekurangan makanan. Karena jika badan tanaman tersebut sehat maka hama atau penyakitpun tidak akan bisa menginvasi ataupun menginfeksi.
Membuat budidaya tanaman sehat tersebut kuncinya adalah dengan menyediakan banyak bahan organic di dalam tanah. Selain memberikan asupan unsure yang beragam, bahan organic juga menyediaka makanan bagi para musuh alami hama-hama yang menyerang tanaman.

D.    Panen dan Pasca Panen

 

Budidaya caisi bisa dipanen setelah 20 hari bibit dipindahkan dari tempat penyemaian atau 40 hari dari awal. Dalam sekali panen budidaya aisim organic bisa menghasilkan 20 ton/ha. Caisim dipanen dengan cara dicabut. Kemudian, cuci dan bersihkan bagian akarnya dari tanah atau lumpur.
      Setelah dipanen, biasanya caisim disortasi dengan cara mencabuti bagian daun yang rusak. Kemudian aisim diikat bagian akarnya dan digabungkan dengan yang lain lalu diikat dengan tali bambu.

Sabtu, 29 April 2017

Budidaya Bayam Cabut Organik




Budidaya bayam efektif dilakukan hingga ketinggian 1000 meter dari permukaan laut. Di Indonesia terdapat dua jenis tanaman bayam (Amaranthus Spp.) yang biasa dibudidayakan para petani.
Pertama, jenis tanaman bayam cabut yang terdiri dari bayam hujau dan bayam merah. Cirinya, lebar daun relatif kecil, untuk jenis bayam hijau warnanya hijau terang agak keputih-putihan, untuk bayam merah warnanya merah hati cenderung gelap. Jenis kedua, bayam yang berdaun lebar atau bayam raja. Warna daunnya hijau tua cenderung keabu-abuan, tumbuh berdiri tegak. Cara panennya bisa dicabut atau dipotong.
Secara metode, budidaya bayam organic mempunyai perlakuan sama dengan budidaya non-organik. Perbedaannya hanya pada pemberian jenis pupuk. Sedanfkan untuk pengendalian hama, petani biasa menanganinya dengan memperbaiki kesehatan tanaman seperti pemberian pupuk, pengairan, dan menjaga kebersihan kebun.
Budidaya bayam lebih efektif dilakukan tanpa tahapan persemaian. Hal yang perlu diperhatikan adalah tanaman bayam memerlukan cahaya matahari penuh. Suhu ideal berkisar antara 16-20 C, dengan kelembaban udara sedang. Namun,bayam bisa beradaptasi pada suhu panas seperti di Jakarta sepanjang  kelembabannya tinggi. Pada musim hujan, bayam tidak begitu baik tumbuhnya, daun bayam mudah rusak terkena hujan yang terus-menerus.
Berikut ini langkah-langkah melakukan budidaya bayam organic untuk bayam cabut baik yang berdaun hijau maupun merah.
A.    Penyiapan Benih Bayam

Benih untuk budidaya bayam disiapka melalui perbanyakan biji. Benih diambil dari tanaman bayam yang dipelihara hingga tua berumur sekitar 3 bulan. Apabila tanaman masih muda sudah diambil bijinya, daya simpan benih tidak lama dan tingkat perkecambahannya rendah. Benih bayam yang baik bisa disimpan hingga umur satu tahun.
Benih bayam tidak memerlukan masa dorman. Jadi, benih yang baru dipanen sebenarnya sudah siap untuk langsung ditanam. Kebutuhan beih untuk budidaya bayam adalah 5-10 kg/ha sangat tergantung pada ketampilan menebar.

B.     Pengolahan Lahan Budidaya Bayam Organik

Pertama-tama, haluskan tanah dan buat bedengan. Lebar bedengan 1 m dan tinggi 20-30 cm sedangkan panjangnya mengikuti kondisi lahan. Jarak antar bedengan 30 cm. sebaiknya bedengan membujur dari timur-barat untuk mendapatkan pencahayaan yang maksimal.
Budidaya bayam sensitive dengan keasaman tanah. Apabila derajat keasaman tanah rendah, pHnya < 6 sebaiknya dinetralkan dengan cara menambahkan kapur atau dolomite sebanyak 2-3 ton/ha. Apabila pH >7 dinetralkan dengan belerang. Tebarkan pupuk kandang, paling baik kotoran ayam, sebanyak 10 ton/ha lalu diamkan selama 2-3 hari. Kotoran ayam merupakan pupuk kandang yang sangat kaya dengan nitrogen yang sangat dibutuhkan tanaman bayam dan jenis sayuran daun lainnya.

C.    Penebaran Benih Ayam 
Benih bayam sangat kecil, dalam budidaya bayam biasanya benih ditebar dengan tangan atau saringan. Usahakan benih menyebar dengan baik. Kepadatan tebar benih adalah 0.5-1 gram/m2. Agar penebaran benih merata, kita juga bisa mencampurkan benih dengan tanah atau kompos lalu ditebar di atas bedengan.

D.    Perawatan Budidaya Bayam


Perawatan yang paling penting dalam budidaya adalah pengaturan air. Terutama saat awal benih ditebar. Lakukan penyiraman 2 x sehari saat musim kemarau. Jaga selalu kelembaban tanah hingga bayam berkecambah.Setelah bayan berkecambah, siangi gulma dan rumput yang tumbuh bersama kecambah bayam. Gulma akan berebut nutrisi dengan tanaman bayam.
Berikut beberapa hama dan penyakit yang kerap menyerang budidaya bayam, yaitu ulat daun, kutu daun, tungau, busuk basah, dan karat putih. Penanganannya adalah dengan menjaga kesehatan tanaman dengan penyiraman teratur. Jika sudah melewati ambang ekonomis yakni dengan penggunaan pestisida hayati. Pencegahan dapat dilakukan dengan budidaya tanaman sehat, mencegah timbulnya jamur dan mempertinggi kekebalan tanaman.
Menginjak usia tanaman 2 minggu, apabila daun terlihat menguning, berikan pemupukan tambahan. Pemupukan tambahan bisa menggunakan kompos atau kotoran ayam yang telah matang. Atur pemupukan sehemat mungkin untuk menjaga budidaya bayam tetap ekonomis.

E.     Panen dan Pasa Panen


Budidaya bayam bisa dipanen mulai 20 hari setelah tanam atau tinggi tanaman sekitar 20 cm. Panen dihasilkan rata-rata dalam satu hektar adalah 20 ton sedangkan pada budidaya bayam potong biasanya dipanen pada umur 1-1.5 bulan degan interval pemerikan seminggu sekali.
Setelah dipanen, cuci, dan sortir tanaman. Sebelum dikirim, bayam diikat dengan bilah bamboo setiap 50 ikatan digabungkan dalam satu gabung. Simpan hasil panen budidaya bayam ditempat teduh karena bayam termasuk taaman yang cepat layu.


Jumat, 21 April 2017

BUKA BERSAMA TEMAN SD







Budidaya Kangkung Darat Organik




Perbedaan utama dua jenis kangkung adalah pada bentuk daun dan warna bunga. Kangkung darat  (Ipomoea Reptans) berwarna hijau terang dengan ujung daun yang runcing. Warna bunga kangkung darat putih.
Sedangkan kangkung air  (Ipomoea Aquatica) daunnya berwarna hijau agak gelap dengan ujung yang membulat atau lebih tumpul  sehingga terlihat lebih lebar. Warna bunga kangkung air cenderung ungu. Selain perbedaan fisik, kebiasaan cara memanen dua jenis kangkung ini berbeda pula. Kangkung darat di panen dengan cara dicabut, sedangkan kangkung air dipanen dengnan cara dipotong.
Saat ini kangkung darat lebih bnayak beredar di pasar-pasar komersial dibading kangkung air. Kangkung air lebih banyak dikonsumsi dan ditanam secara subsisten oleh masyarakat. Budidaya kangkung darat sangat mudah, karena sayuran ini bersiklus panen cepat dan relative taha hama. Karena itulah harga kangkung dipasaran relative murah disbanding jenis sayuran lain. Untuk meningkatkan nilai tambah, kita bisa melakukann budidaaya kangkung secara organic. Harga kangkung dara organic relative lebih tinggi.
Budidaya kangkung darat dapat dilakukan baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Untuk bisa tumbuh dan berkembang dengan baik, budidaya kangkung darat harus mendapatkan curah hujan dan sinar matahari yang cukup. Kangkung darat bisa diperbanyak dengan biji da stek. Namun khusus untuk byam darat, para petani biasa melakukannya dengan biji.

A.   Penyiapan Benih untuk Budidaya Kangkung

Untuk mendapatkan tanaman yang baik, tentunya harus dilakukan pemilihan benih yang baik pula. Terdapat beberapa benih unggul kangkung yang terkenal seperti varietas Sutera dan Bangkok. Benih sutera merupakan benih yang diintroduksi dari kangkung Hawai oleh Departemen Pertanian pada tahun 1980-an. Namun yang banyak beredar saat ini adalah kangkung keluaran Bisi dan Panah Merah serta kangkung asal Jawa Timur seperti Sidoarjo. Agak sulit untuk menelusuri varietas-varietas kangkung yang beredar dipasaran.

Benih kangkung darat yang baik adalah benih yang daya tumbuhnya lebih dari 95 persen dan tumbuhnya tegak setidaknya hinga umur 8 minggu. Karena kangkung darat yang tumbuh menjalar tidak begitu dimintai pasar. Usahakan jangan menggunakan benih yang telah disimpan lebih dari satu tahun karena produktivitasnya akan menurun.

B.   Pengolahan Lahan dan Pemupukan Dasar

  
Pada budidaya kangkung darat, tanah harus diolah dengan dicangkul agar gembur kemudian buat bedengan dengan lebar 1 meter dan panjang menyesuaikan dengan petak lahan. Jarak antar bedengan 30-40 cm. fungsinya sebagai saluran drainase dan jalan untuk pemeliharaan dan pemanenan.

Untuk budidaya kangkung organic, siapkan pupuk dasar dari jenis pupuk organic. Bisa menggunakan pupuk kandang yang telah matang atau pupuk kompos. Pupuk kandang lebih praktis karena tidak perlu menyiapkannya secara intensif. Cukup mendiamkannya hingga kering sebelum digunakan. Sementara penyiapan pupuk kompos relative lebih lama. Apabila menggunakan pupuk kandang lebih baik pilih kotoran ayam disbanding kotoran kambing atau sapi karena kotoran ayam lebih cepat terurai, sehingga cocok dengan tanaman kangkung yang bersiklus panen cepat. Tebarkan pupuk tersebut di atas bedengan, kira-kira 10 ton/hektar. Kemudian diamkan selama 2-3 hari.

C.   Penanaman


            Penanaman dengan cara ditebar
Penanaman pada budidaya kangkung darat dapat ditebar langsung atau ditugal. Sementara itu, cara disemaikan dan lalu dipindah tidak terlalu ekonomis untuk budidaya kangkung darat. Cara ditebar langsung dilakukan dengan menebarkan benih di atas bedengan. Cara ini cukup cepat dan cocok dilakukan ditempat yang kurang orang atau ongkos tenaga kerja mahal. Kelemahan cara ini adalah boros pada penggunaan benih karena bisa menghabiskan 5-10 kg benih/hektar. Cara ini memerluka pekerja yang terampil agar hasil tebar merata. Hanya saja sulit untuk mendapatkan kepadatan populasi tanaman yang ideal. Dimana kepadatan ideal bagi tanaman kangkung adalah 50.000 pohon/hektar.
            Penanaman  dengan cara ditugal
Enaknya dengan cara ini kita bisa mengatur jarak tanam sehingga bisa didapatkan kerapatan populasi tanaman yang ideal. Jarak antara lubang tugal adalah 10 x 5 cm. setiap lubang diisi 2-3 biji benih. Hanya saja dengan cara ii dibutuhkan lebih banyak tenaga kerja karean pekerjaannya akan lebih lama. Penugalan tidak perlu terlalu dalam karena budidaya kangkung darat tidak memerlukan perakaran yang terlalu kuat.

D.   Pemeliharaan dan Pemupukan Lanjutan

Dalam budidaya kangkung darat tidak diperlukan pupuk yang intensif. Kangkung darat merupakan tanaman yang tahan pada kondisi kesuburan tanah sedang. Sebenarnya pemupukan awal sudah cukup untuk memberikan nutrisi pada tanaman hingga siap panen. Namun hal ini sangat tergantung pada kondisi kesuburan tanah masing-masing. Tanah yang sebelumnya bekas ditanami kacang-kacangan relative tidak memerlukan pupuk tambahan cukup dengan pupuk organic dasar yang telah diberikan diawal.
Hanya saja apbila tanaman terlihat kurang subur yang ditandai dengan warna hijau yang pudar perlu dilakukan pemupuka tambahan. Kangkung darat sangat responsive terhadap nitrogen. Apabila diperlukan bisa diberikan pupuk organic kaya akan nitrogen seperti kotoran ayam yang telah matang bercampur sekam atau kompos yang kaya nitrogen.
            Pemeliharaan selanjutnya yang harus diperhatikan adalah penyiraman. Kangkung darat memerlukan banyak air untuk tumbuh. Namun apabila curah hujan terlalu tinggi, daun yang dihasilkan akan jelek. Pada musim kering perlu penyiraman yang rutin. Setiap pagi dan sore hari. Jika tanaman terlihat layu dan mnguning disiang hari, lakukan juga penyiraman dengan intensitas yang cukup. Kurangya intensitas penyiraman di siang hari terik bisa membuat tanaman mati.
            Hal selanjutnya adalah penyiangan, walaupun kangkung merupakan tanaman siklus cepat adakalanya tanman  muda kalah dengan rumpput. Terutama saat penebaran benih awal  pertumbuhan dari benih menjadi tanaman relative agak lama sehingga potensi tersalip gulma cukup tinggi. Apabila terjadi hal seperti ini, gulma tersebut harus cepat disingkirkan dengan dicabut.
            Hama yang biasanya menyerang kangkung antara lain belalang, ulat grayak (Spodotera litura) dan kutu daun dari jenis Myzus persicae dan Aphyds gossypii. Gejala serangan ulat grayak adalah daun bolong-bolong dan pinggiran dau bergerigi bekas gigitan. Sedangkan kutu daun membuat tanaman kerdil dan daun melengkung karena kutu daun menyerap cairan dari tanaman.
            Sementara itu penyakit yang biasanya menyerang adalah penyakit karat putih ( Albigo ipomoeae panduratae). Bila terserang penyakit ini akan muncul bercak putih paada daun kemudian akan meluas. Dalam budidaya kangkung darat organic, penanganan hama haris dilakukan secara terpadu. Utnuk mengurangi resiko serangan hama dan penyakit perlu dilakukan rotasi tanam, mengatur jarak tanam, dan melakukan penyiraman yang tepat, atau bila terpaksa bisa menggunakan pestisida hayati seperti daun nimbi, gadung, dan sereh wangi.

E.   Panen dan Pemasaran

Ikutan bantu panen ibuknya

Budidaya kangkung darat dari awal sebar hingga panen memakan waktu 30-45 hari. Pemanenan bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu dipotong dan dicabut. Khusus untuk kangkung organic, sebaiknya pemanenan dilakukan dengan dicabut karena selera pasar kangkung organic modern lebih memilih tanaman kangkung yang lenglap dengan akarnya. Pemanenan dengan cara dicabut akan menghasilkan tanaman kangkung sebanhyak 23 ton /hektar.


            Sebelum dikemas dan dikirim ke pasar, hendaknya kangkung yang telah dicabut dibersihkan dulu dari tanah. Pencucian dilakukan dengan air mengalir atau air bersih agar terhindar dari kontaminan-kontaminan berbahaya. Tempatkan kangkung di tempat yang lembap dan jangan tersengat sinar matahari langsung.
            Berbeda dengan hasil budidaya konvensional, budidaya kangkung darat organic akan menghasilkan produk organic yang bersih dari kontaminan zat kimia berbahaya. Oleh karena itu, produknya cenderung mempunyai harga yang lebih tinggi. Sebaiknya jangan dijual langsung kepada para pengepul yang biasanya sudah siap mengambil langsung dar lahan. Apabila strategi pemasarannya kita jalankan, bukan tidak mustahil keuntungan yang diperoleh juga lebih besar.

F.    Tips Pemasaran Sayur Organik

1.      Penjualan di kebun ( farm gate sale )
Apabila kebun anda mudah dijangkau, sebaiknya buka penjualan langsung di kebun. Sasaran pembelinya adalah konsuen akhir. Biasanya konsumen sayuran organic bersedia untuk datang langsung ke kebun untuk memastikan produk yang dibelinya. Cara ini bisa menghemat ongkos distribusi.
2.      Memetik sendiri ( pick your own )
Dengan berkembangnya agrowisata, banyak kebun yang menawarkan beli dan petik sendiri. Cara seperti ini banyak diterapkan oleh kebun-kebun organic di Lembang, Bandung.
3.      Penjualan langsung ( direct selling )
Pennjualan langsung bisa dilakukan dengan memelihara hubungan dengan komunitas-komunitas konsumen organic. Perlu strategi pengaturan jadwal tanam dan mengembangkan keragaman tanaman untuk memenuhi permintaan konsumen. Kita bisa mengirimkan sayuran ke konsumen dalam bentuk paket-paket siap konsumsi. Untuk bisa menyediakan paket lengkap sebaiknya bekerjasama dengan sesame pembudidaya pertanian organic lainnya.
4.      Gerai khusus di pasar ritel
Apabila punya lobi yang baik, sayur organic bisa masuk ke pasar ritel modern. Di ritel-ritel tersebut kita bisa meminta dibuatkan display khusus organic dan menggunakan harga premium.
5.      Membuka toko organic
Cara ini bisa dilakukan dengan kemitraan atau pengembangan usaha sendiri bila memiliki modal cukup. Cara ini dipakai oleh beberapa gerai organic di Jakarta yang bekerja sama dengan para petani organic di Bogor.
6.      Penjualan ke komunitas atau koperasi
Saat ini masih jarang petani yang membuat grup atau kelompok khusus organic. Namun seiring dengan semakin populernya pangan organic, asosiasi-asosiasi petani organic sudah mulai banyak terbentuk.